Ketika angin menghentikanmu. Tenang, jangan berhenti bergerak ada hujan yang mendorongmu.
Aku kehilanganmu diantara angin yg menderu, namun aku tak akan melupakan senyummu :')
Terdiam dideru lautan. Termenung. Pilu.
Hembusan itu. Ya aku mengingatnya. Hembusan yg tiap pagi selalu kurasakan.
Jika malam dapat menyampaikan rinduku. Aku akan terus bertahan. Sampai tubuhku tak kuat lagi tertahan
Jika harus kuhitung butiran ini tak akan ada akhir. Karena angin selalu menambah butiran itu untukmu.
Sampai hancur sampai luluh. Aku akan selalu berdiri menatap angin yang tak bosan berderu
Jari ini akan selalu menari dan berlari mengejar awan. Mengejar langit dan bintang diantaranya
Ketika aku lelah. Aku akan diam, merasakan hembusan angin. Merasakan dekapanmu
Maaf. Maafkan aku yang tak pernah lelah merindukan hembusan itu
Sang purnama boleh tenggelam, tersingkir dari
peradaban, mengikis jiwa yang hampir menangis, namun kehadiranmulah yg
dapat menyejukan
Menari diatas ketegaran terbang bersama keikhlasan.
Di sudut senyumku ada secerca impian untuk berlari mengejar tawa
Kuhantarkan tanya ini kepadamu yang terbataskan dunia. Anakmu
Ijinkan aku mengejar awan meraih bintang untukmu. Ya hanya untukmu. Walau terpisahkan abu
Antara aku dan kamu ada kita.
Menggenggam lalu terbang meraih angkasa bersama untaian rindu berbalut sepi.
Tergores memori itu. Pilu.
Semu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar