Hai
perkenalkan, panggil saja aku Amel.. Aku salah seorang mahasiswi yang sedang
menuntut ilmu di sebuah Universitas negeri yang ada di kota Yogyakarta.
Beberapa waktu yang lalu, kosku.... iya kos, yang notabenenya aku seorang
perantau ini terkena banjir. Aneh memang karena pada dasarnya ketika itu hujan
tidak terlalu deras, tetapi entah mengapa air naik hingga hampir masuk ke kamar
dan aku pun meringkasi semua barang-barangku. Karena waktu itu aku mau kuliah,
maka akupun menerjang hujan agar bisa datang ke kampus. Di sepanjang perjalanan
menuju kampus, sungguh miris melihat jalanan yang penuh dengan air, padahal di
kanan kiri jalan itu terdapat selokan. Ironi memang melihat keadaan ini.
Mengapa tidak? Di kota besar keberadaan air memang kurang diperhatikan. Lalu
apa yang dapat kita lakukan? Sebagai mahasiswa tingkat pertamapun naluriku
tergugah untuk ikut andil menyelesaikan masalah ini.
Mengapa harus air?
Mengapa harus air?
Kebutuhan
makhluk hidup akan air tak bisa dipisahkan. Tanpa air, mahluk hidup di muka
bumi ini akan mati. Bagi tubuh manusia, air merupakan salah satu zat gizi makro
yang sangat penting. Air berfungsi sebagai sumber asupan mineral, mengatur suhu
tubuh, pembentuk cairan darah, pembentuk sel, dan melancarkan pencernaan.
Setiap hari, rata-rata manusia
memerlukan asupan air sebanyak dua liter, kekurangan air, tubuh bisa mengalami
sakit kepala, letih, lemah, gangguan pergerakan otot, hingga kematian.
Kurang minum
air juga dapat mengakibatkan sejumlah penyakit, antara lain gangguan ginjal dan
infeksi saluran kemih.
Penggunaan air untuk mandi, cuci, kakus (MCK) juga penting diperhatikan. Seseorang bisa terkena penyakit kulit, diare, keracunan, dan meninggal akibat penggunaan air tercemar. Riset WHO pada 2006 menunjukkan dalam satu dekade terakhir, rata-rata 50.000 orang meninggal per hari karena penyakit yang berkaitan dengan air tak bersih.
Fakta-Fakta mengenai air bersih
Apakah ada solusi lain?
Ketika
permasalahan yang dibahas mengenai air tanah atau air keran yang kurang dapat
dimanfaatkan sebagai air layak minum, maka telah ditemukan teknologi modern dan
canggih yang dapat menghasilkan air minum yang
terlindungi dari kuman berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit. Pure it, Sebuah
perangkat produk dari Unilever yang mampu menghilangkan virus, bakteri dan parasit
berbahaya serta menghilangkan kotoran di dalam air, menghasilkan air yang
jernih, tidak berbau dengan rasa yang alami sehingga dihasilkan air yang layak
dikonsumsi. Berbagai keunggulan ditawarkan oleh perangkat ini, meliputi nilai
kepraktisan dan ke-efektifan dalam penggunaan air, khususnya air keran, tanpa listrik
dan atau gas, serta tanpa pengolahan lebih lanjut karena alat ini memiliki
mekanisme empat tahap filtrasi. Tahapan pertama. Terdapat saringan serat mikro
penghilang kotoran. Tahap kedua yakni menghilangkan parasit dan pestisida
berbahaya dengan Filter Karbon Aktif. Tahap ketiga yakni oleh prosesor pembunuh
kuman dengan ‘programmed disinfection technology’ yang menghilangkan bakteri
dan virus berbahaya. Tahapan terakhir yakni penjernihan. Membuat air jernih,
tidak berbau dengan rasa alami. Penggunaan teknologi pure it ini sebagai solusi
tepat dapat memaksimalkan pemanfaatan air keran atau air tanah sebagai sumber
daya yang tepat dalam memasok ketersediaan air bersih, sehingga dapat membantu
memecahkan masalah sulitnya mendapatkan air bersih dan kelangkaan air yang
terjadi dewasa ini.
Penggunaan air untuk mandi, cuci, kakus (MCK) juga penting diperhatikan. Seseorang bisa terkena penyakit kulit, diare, keracunan, dan meninggal akibat penggunaan air tercemar. Riset WHO pada 2006 menunjukkan dalam satu dekade terakhir, rata-rata 50.000 orang meninggal per hari karena penyakit yang berkaitan dengan air tak bersih.
Fakta-Fakta mengenai air bersih
Pada
tanggal 16 – 23 Maret 2003, World Water Development Report (WWDR) meluncurkan
sebuah laporan PBB mengenai keadaan air di dunia. Laporan tersebut menyebutkan
bahwa meskipun bagian bumi terbesar berupa air, namun hanya 2,53 % berupa air
bersih. Dua per tiga dari air bersih berupa salju dan gleser yang sulit
dimanfaatkan. Kondisi air di Indonesia menurut data hanya 20 % air bersih yang
layak minum, kuantitas ketersediaan air tidak seimbang dengan konsumsi manusia
yang terus meningkat seiring memadatnya populasi penduduk dan pertumbuhan
ekonomi. keadaan tersebut diperparah dengan adanya perubahan iklim global dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan
sebesar 15–35% per kapita per tahun beberapa hal diatas merupakan detak
pemicu kelangkaan air.
Berikut
data penggunaan air minum layak konsumsi menurut data SUSENAS (Survey Sosial
Ekonomi Nasional) bulan februari 2012.
Angka yang cukup
memprihatinkan. Dari tahun ke tahun Indonesia
mengalami krisis air bersih padahal Indonesia memiliki enam persen persediaanair dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik. Semestinya,
Indonesia yang memiliki curah hujan tahunan rata-rata mencapai 2.779 mm tidak
perlu kekurangan air bersih. Sayangnya, menurut data Deptan, dari seluruh curah
hujan itu, hanya 270 mm (34 persen) saja yang tersimpan di dalam tanah menjadiair. Sisanya, sekitar 66 persen menjadi air limpasan permukaan (run off) yang
sebagian besar mengakibatkan bencana banjir. Hal yang sedemikian ini membuat
keberadaan melimpahnya air di Indonesia tidak diimbangi dengan manfat yang
didapatkan oleh manusianya. Kurangnya pasokan air bersih untuk dikonsumsi sebagai
air minum maupun untuk mandi cuci kakus oleh penduduk merupakan suatu bukti
sulitnya mendapatkan air bersih di Indonesia. Sungguh ironis memang jika
melihat kejadian seperti ini.
Apa sih yang
menyebabkan kurangnya pasokan air bersih?
Dalam kehidupan sehari-hari
tidak jarang kita melihat penduduk sampai rela membeli air bersih dari pedagang
keliling untuk mendapatkan air bersih karena sumber air di pemukiman mereka
tidak memungkinkan untuk dikonsumsi.
Kelangkaan air yang merambat pada
sulitnya Indonesia mendapatkan air bersih ini disebabkan oleh beberapa poin
diantaranya adalah :
1. Perilaku Manusia
Masyarakat
masih menganggap air sebagai benda sosial. Sumber air baku (sungai),
difungsikan berbagai macam kegiatan sehari-hari, termasuk digunakan untuk
mandi, cuci dan pembuangan kotoran/sampah. Sebagian masyarakat masih menganggap
bahwa air hanya urusan pemerintah atau PDAM saja, sehingga tidak tergerak untuk
mengatasi masalah air minum secara bersama.
2. Populasi
yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata.
Disatu
sisi kebutuhan akan sumberdaya air semakin meningkat pesat dan disisi lain
kerusakan dan pencemaran sumberdaya air semakin meningkat pula sebagai
implikasi industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tidak disertai dengan
penyebaran yang merata.
3. Kerusakan
Lingkungan
a. Penggundulan
Hutan
Penggundulan hutan merupakan penyebab utama kekeringan dan kelangkaan air bersih.
Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah resapan air (catchment area) telah rusak
karena penebangan liar.
Penggundulan hutan merupakan penyebab utama kekeringan dan kelangkaan air bersih.
Kawasan hutan yang selama ini menjadi daerah resapan air (catchment area) telah rusak
karena penebangan liar.
b. Global
Warming
Pemanasan global telah memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es
di gunung dan kutub dan berkurangnya ketersediaan air.
Pemanasan global telah memicu peningkatan suhu bumi yang mengakibatkan melelehnya es
di gunung dan kutub dan berkurangnya ketersediaan air.
c. Pencemaran
Air
Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya berada pada kondisi memprihatinkan akibat
pencemaran limbah industri dan limbah domestik.
Sungai-sungai di Pulau Jawa umumnya berada pada kondisi memprihatinkan akibat
pencemaran limbah industri dan limbah domestik.
Dampak
kelangkaan air bersih benar-benar tidak dapat diabaikan. Jika kita mengetahui
betapa bahayanya dampak yang dapat ditimbulkan oleh ketidaktersediaan air
bersih di muka bumi ini, baru kita akan sadar betapa pentingnya menjaga
keberadaan air bersih itu agar tetap dapat selalu kita gunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup kita. Dampak yang ditimbulkan dapat dalam berbagai bidang,
dalam bidang kesehatan misalnya, terdapat berbagai penyakit yang sering menyerang
saat krisis air bersih, seperti diare, Cholera, hepatitis, Disentri, Malaria,
Penyakit cacing. Dampak di bidang ekonomi ditunjukan dengan adanya privatisasi
yang akan membuat akses masyarakat terhadap air menjadi terbatas dan mahal.
Karena seluruh biaya pengelolaan dan perawatan jaringan air dan sumber air
lainnya bergantung semata pada pemakai dalam bentuk tarif. Sebenarnya dengan
komersialisasi air, mereka yang memiliki uang paling banyaklah yang akan
mendapat air paling banyak. Masyarakat miskin yang tidak punya uang justru
makin sulit mendapat air sehingga banyak orang yang tidak mampu mendapat air
sehat untuk minum.
Kalau sudah begini,
kita harus bagaimana?
Bukankah yang
seperti ini sangat ironi, ditengah tengah melimpahnya sumber daya alam yang ada
di Indonesia saat ini, seharusnya kita dapat mengelola sumber daya yang ada.
Bayangkan saja jika beberapa tahun mendatang keturunan anak cucu kita tidak
lagi dapat menikmati sumber daya yang ada sampai mereka harus membayar sumber
daya tersebut tidak secara cuma-cuma. Tentu kita tidak bisa tinggal diam dan
hanya sekedar paham tentang krisis air ini, Kita harus memanfaatkan air secara
bijak. Bijak dengan tidak boros dalam menggunakan air, tidak membuang air untuk
kepentingan yang kurang bermanfaat, memanfaatkan sumber air yang ada, misalnya
saja sumber air tidak hanya berasal dari pegunungan, laut, akan tetapi juga air
tanah, air hujan.
Dewasa ini, penggunaan air tanah dan air hujan
belum begitu populer di kalangan masyarakat, padahal ini potensi yang besar
untuk kita dapat mengembangkan sumber daya yang ada. Air tanah memiliki
beberapa sifat. Berikut beberapa keunggulan dan kerugian air tanah atau air
keran:
1.
Keunggulan :
a. pada umumnya bebas dari bakteri pathogen
b.
dapat dipakai tanpa pengolahan
lebih lanjut
c.
praktis dan ekonomis untuk
mendapatkan
2.
Kerugian :
Air tanah sering mengandung banyak kuman, bakteri, dan pestisida, serta
mineral seperti Fe, Mn, Ca, dll.
Air tanah
memiliki andil besar dalam pemenuhan ketersediaan air bersih. Perlu adanya
pemanfaatan dan eksplorasi yang tepat dengan cara misalnya memberikan tempat
untuk mengalirnya air hujan seperti sumur resapan. Selain untuk meminimalisir terjadinya
banjir saat musim penghujan, sumur resapan berguna untuk “menanam air” ke dalam
tanah. Dengan begitu, persediaan air bersih di dalam tanah terus terjaga.
Dalam
pembuatan sumur resapan, ada beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi seperti
sumur resapan harus berada pada lahan datar dan berjarak minimal lima meter
tempat penimbunan sampah atau septic tank, dan satu meter dari pondasi
bangunan, kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua
meter di bawah permukaan air tanah, kedalaman muka air tanah minimum 1,50 meter
pada musim hujan. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas (daya serap air)
minimal 2 cm/jam, artinya dalam waktu satu jam mampu menyerap genangan air
setinggi 2 cm.
Untuk pemukiman padat, pembuatan sumur resapan akan menjumpai berbagai kendala, dari terbatasnya lahan bahkan hingga siapa yang akan bertanggung jawab atas pembuatan sumur resapan itu. Padahal pengelolaan air tanah yang baik dan benar dapat dijadikan sumber yang lumayan besar untuk pemasok air bersih dan sangat membantu manusia dalam memecahkan krisis kelangkaan air bersih ini. Pemanfaatan teknologi merupakan ide solusi dari masalah kelangkaan air bersih ini, bila pembuatan sumur resapan dinilai kurang efektif dan efisien dalam pemanfaatanya, terobosan teknologi telah membantu kita mempermudah analisis solusi permasalahan ini. Memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk pemurni air, sehingga sumber daya air tanah atau air keran dapat dimaksimalkan manfaatnya.
Untuk pemukiman padat, pembuatan sumur resapan akan menjumpai berbagai kendala, dari terbatasnya lahan bahkan hingga siapa yang akan bertanggung jawab atas pembuatan sumur resapan itu. Padahal pengelolaan air tanah yang baik dan benar dapat dijadikan sumber yang lumayan besar untuk pemasok air bersih dan sangat membantu manusia dalam memecahkan krisis kelangkaan air bersih ini. Pemanfaatan teknologi merupakan ide solusi dari masalah kelangkaan air bersih ini, bila pembuatan sumur resapan dinilai kurang efektif dan efisien dalam pemanfaatanya, terobosan teknologi telah membantu kita mempermudah analisis solusi permasalahan ini. Memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk pemurni air, sehingga sumber daya air tanah atau air keran dapat dimaksimalkan manfaatnya.
Apakah ada solusi lain?
Pure It, Solusi Cermat Hidup Sehat |
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar